Daftarkan Penginapan Anda Di Tourism Rank Indonesia, Hanya Dengan Rp. 100.000,- untuk SELAMANYA!!! Daftar Sekarang!

Keindahan Wisata Air Terjun Buatan Grojogan Watu Purbo

  • Alamat:
    Grojogan Watu Purbo, Bangunrejo, Merdikorejo, Kec. Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55552
  • Jam Buka:
    07:00 - 17:30 WIB
  • Telepon:
    0896-4476-1141
  • Harga Tiket:
    Rp. 3.000,00

Grojogan Watu Purbo merupakan wisata air terjun buatan dengan desain berupa enam tingkat terasering yang semula digunakan untuk mengatasi dampak erupsi Gunung Merapi. Grojogan Watu Purbo sebenarnya merupakan sebuah bendungan (dam) di aliran Kali Krasak dan Kali Bebeng yang berhulu di Gunung Merapi. Bendungan ini dibangun pada tahun 1975 atas perintah dari Balai Besar Wilayah Sungai berupa Sabo Dam yang bertujuan sebagai kantong lahar untuk menampung material vulkanik agar dampak aliran lahar tidak membahayakan warga di sepanjang Kali Krasak dan Kali Bebeng.


Melihat adanya potensi keindahan Sabo Dam serta upaya meningkatkan ekonomi masyarakat desa, sejak tahun 2017 warga Dukuh Bangunrejo bersama Kelompok Sadar Wisata Bangunrejo mulai bergotong royong untuk membangun obyek wisata Grojogan Watu Purbo. Kegiatan gotong royong ini dilakukan secara terus menerus setiap minggunya selama kurun waktu 2 tahun. Sebagai hasil dari inisiatif dan kreativitas warga setempat, pada akhir tahun 2019, beberapa wisatawan mulai muncul dan wisata Grojogan Watu Purbo menjadi cukup populer dan banyak dibicarakan di media sosial. Seiring ramainya wisatawan yang berkunjung, masyarakat dusun setempat khususnya ibu-ibu mulai berjualan aneka makanan di lokasi wisata. Saat ini warung-warung kecil ini pun masih dapat dijumpai dan tertata begitu rapi di lokasi Grojogan Watu Purbo. Secara khusus pada 21 November 2020, wisata Grojogan Watu Purbo mulai diresmikan sebagai obyek wisata oleh Bupati dan Ketua DPRD Sleman yang saat itu menjabat.


Grojogan Watu Purbo berlokasi di Dukuh Bangunrejo, Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Perjalanan menuju lokasi wisata Grojogan Watu Purbo dapat ditempuh dalam waktu 56 menit atau sejauh 22,1 km dari Kota Yogyakarta. Agar lebih mudah, pengunjung juga dapat menggunakan bantuan google maps untuk menuju lokasi wisata Gunung Purbo. Setibanya di Dukuh Bangunrejo, pengunjung dimudahkan dengan adanya petunjuk arah menuju lokasi wisata Grojogan Watu Purbo. Kaitannya dengan aksesibilitas, akses jalan menuju Grojogan Watu Purbo dapat dikatakan baik dengan semua jalan yang sudah di aspal dan dapat diakses dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat seperti mobil, bus kecil/ELF hingga bus besar/kereta mini. Namun demikian, pengunjung perlu untuk berhati-hati saat memasuki jalan di lingkungan Desa Merdikorejo karena adanya aktivitas lalu-lalang truk pembawa material tambang dan kondisi jalan yang sedikit bergelombang.

Pengunjung dapat menikmati keindahan dari perpaduan enam tingkat air terjun di lokasi wisata Grojogan Watu Purbo. Jika beruntung, pengunjung dapat melihat pemandangan Gunung Merapi. Banyaknya pepohonan dan tanaman hias menambah kenyamanan pengunjung di lokasi wisata. Di Grojogan Watu Purbo, pengunjung dapat berswafoto dan melepaskan penat dengan menghirup udara segar, mendengarkan gemercik air terjun serta melihat pemandangan alam khas desa yang mempesona. Pengunjung juga dapat bermain air dan menata batu di lokasi air terjun karena aliran airnya yang tidak begitu deras. Kegiatan budaya setempat dapat diikuti pada hari peringatan khusus seperti jathilan klasik untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia.


Wisata Grojogan Watu Purbo sangat ramah di kantong. Pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk Rp. 3.000,00 per orang dan biaya parkir tergantung kendaraan yang digunakan (sepeda motor Rp. 2.000,00; mobil Rp. 5.000,00; bus kecil/ELF Rp.10.000,00 dan bus besar/ kereta mini Rp. 20.000,00). Pengunjung juga tidak perlu khawatir dengan kelengkapan fasilitas di lokasi wisata ini. Terdapat toilet, gazebo, tempat duduk, warung, tempat parkir yang luas dan masjid yang semuanya dalam kondisi baik dan bersih. Tempat sampah pun disediakan di berbagai sudut lokasi wisata dengan jarak yang tidak terlalu jauh satu sama lain. Di masa pandemi, pengelola juga menyediakan tempat cuci tangan yang dilengkapi sabun. Terdapat pula poster himbauan untuk menerapkan protokol kesehatan yang dipasang sebelum pintu masuk obyek wisata.


Keamanan dan keselamatan pengunjung pun diperhatikan oleh pengelola. Disediakan rambu jalur evakuasi di lokasi wisata Grojogan Watu Purbo apabila terjadi keadaan darurat. Terdapat pula warung-warung milik warga lokal yang menyediakan berbagai jenis macam makanan ringan, minuman hingga nasi bungkus dengan harga yang sangat terjangkau. Berbagai fasilitas yang sudah disediakan di Grojogan Watu Purbo sudah jauh lebih berkembang dibandingkan 2 tahun lalu, bahkan hingga saat ini masih terus dilakukan perbaikan dan pengembangan fasilitas pendukung wisata, untuk mendatang semakin banyak wisatawan ke Gorojogan Watu Purbo.

Terdapat beberapa hal penting yang dapat menjadi evaluasi untuk perbaikan pengembangan wisata Grojogan Watu Purbo. Pertama, perlu adanya penambahan penunjuk arah di sepanjang jalan menuju lokasi wisata. Jumlah penunjuk arah yang ada saat ini masih terbatas, baik dari ukuran, lokasi, maupun jangkauan mata pengunjung. Kedua, promosi wisata perlu digencarkan melalui media sosial untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Terakhir, spot berfoto dan kegiatan-kegiatan budaya/ pentas secara rutin dapat menjadi solusi untuk menambah jumlah atraksi wisata.


Secara keseluruhan, Grojogan Watu Purbo merupakan salah satu obyek wisata yang dapat menjadi percontohan. Peran warga setempat sebagai inisiator sekaligus pengelola serta adanya peran pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi pengembangan wisata menjadi kunci sukses objek wisata ini. Menfaat keberadaan Grojogan Watu Purbo pun dapat dirasakan oleh warga setempat dengan adanya peluang untuk membuka usaha dan pegawai pengelola wisata. Hal ini tentunya dapat menjadi motivasi bagi warga sekitar Grojogan Watu Purbo untuk terus melakukan pengembangan wisata begitupun dengan desa-desa lain di Indonesia. Akhirnya, sebagai masyarakat umum kita juga dapat mendukung wisata lokal dengan berkunjung dan turut serta mempromosikannya.

Posting Komentar

© Tourism Rank Indonesia. All rights reserved. Developed by Jago Desain