Daftarkan Penginapan Anda Di Tourism Rank Indonesia, Hanya Dengan Rp. 100.000,- untuk SELAMANYA!!! Daftar Sekarang!

Museum Fatahillah (Kota Tua) : Mengenal Sejarah Kota Jakarta Lebih Jauh

  • Alamat:
    Jalan Taman Fatahillah No.1, Pinangsia, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11110
  • Jam Buka:
    09:00 - 15:00 WIB
  • Telepon:
    (021) 6929101
  • Harga Tiket:
    Dewasa Rp. 5.000,00
    Mahasiswa Rp. 3.000,00
    Anak-anak Rp. 2.000,00

Museum Sejarah Jakarta (juga dikenal sebagai Museum Fatahillah) bertempat di Balai Kota sebelumnya terletak di bagian tua kota yang sekarang dikenal sebagai Jakarta Kota, beberapa ratus meter di belakang pelabuhan dan gudang dari Sunda Kelapa.

Awalnya disebut Stadhuis, gedung ini adalah kantor pusat administrasi Pemerintah Hindia Belanda, dan kemudian Pemerintah Belanda. Dibangun tahun 1710 oleh Gubernur Jenderal van Riebeeck, bangunan kokoh ini menyembunyikan penjara bawah tanah yang terkenal dan penjara air kotor. Kebanyakan tahanan baik pemberontak Belanda dan "pribumi" Indonesia yang dicambuk di depan umum, dan dieksekusi di alun-alun disebut Stadhuisplein - sekarang dikenal sebagai Taman Fatahillah.

Pejuang kemerdekaan Indonesia, Pangeran Diponegoro yang ditangkap, dipenjarakan di sini pada tahun 1830 sebelum dibuang ke Manado di Sulawesi Utara. Pejuang kemerdekaan lain sebelumnya dipenjara di sini sekitar 1670 adalah Untung Suropati dari Jawa Timur.

Di tengah persegi merupakan air mancur yang berfungsi sebagai pasokan air untuk kolonial, sedangkan di sebelah utara adalah meriam Portugis.

Saat ini, Museum Sejarah Jakarta menampilkan sejarah Jakarta dari hari prasejarah sampai berdirinya kota Jayakarta pada tahun 1527 oleh Pangeran Fatahillah Bone, dan melalui penjajahan Belanda dari abad 16 dan seterusnya sampai Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Koleksinya meliputi replika Tugu Prasast abad ke-5 di bawah pemerintahan Raja besar Purnawarman, bukti bahwa pusat Kerajaan Tarumanagara terletak sekitar pelabuhan Tanjung Priokhari ini.

Bukti sejarah lebih lanjut Pelabuhan Sunda Kelapa yang berkembang adalah peta abad 16 dan replika  monumen Padrao 1522, memperingati perjanjian persahabatan antara Portugis dan kerajaan Sunda. Selanjutnya, peta dan gambar menunjukkan pembentukan Kota Jayakarta pada tahun 1527 oleh Pangeran Fatahillah. Sementara koleksi  Betawi dan gaya kolonial abad ke-17, ke-18 dan abad ke-19. Koleksi ini mencerminkan pengaruh dari berbagai elemen budaya di Kota Batavia, yaitu dari Eropa, terutama dari Belanda, dari China dan India serta dari Indonesia sendiri.

Dan untuk membawa lebih banyak kehidupan dan kegiatan di alun-alun Kota TuaBatavia, saat ini Pemerintah DKI Jakarta telah menyelenggarakan atraksi reguler yang melibatkan masyarakat lokal dan budaya mereka. Pada hari Minggu, acara dilakukan penyajian tari Zapin, kombinasi dari Betawi dan pengaruh Timur Tengah, tarian Barongsai Cina, Portugis dipengaruhi musik keroncong, khas Betawi Tanjidor musik, batik fashion show, makanan dan souvenir serta kembang api.

Mencapai Lokasi

Alamat Museum adalah:
Museum Sejarah Jakarta
Jl. Taman Fatahillah No 1 Jakarta Barat
Telepon: (62 21) 692-9101 / 690-1483
Fax. (62 21) 690-2387

Untuk sampai ke sana, Anda dapat menggunakan bus TransJakarta menujuKotadari Blok-M (Koridor 1). Berhenti di terminal terakhir, Kota. Ini akan beberapa blok jauhnya ke museum.

Posting Komentar

© Tourism Rank Indonesia. All rights reserved. Developed by Jago Desain