Daftarkan Penginapan Anda Di Tourism Rank Indonesia, Hanya Dengan Rp. 100.000,- untuk SELAMANYA!!! Daftar Sekarang!

5 Museum Sejarah Terkenal Yang Ada Di Yogyakarta


Yogyakarta memang selalu dikenal dengan wisatanya, baik itu wisata alam maupun wisata sejarahnya. Banyak sekali cerita sejarah yang ada di Jogjakarta. Kali ini kita akan membahas tentang museum-museum bersejarah yang ada di Yogyakarta. Dan disini kami telah menyediakan 5 museum sejarah yang ada di Yogyakarta.

1. Museum Keraton Yogyakarta

  • Nama Tempat:
    Museum Keraton Yogyakarta
  • Alamat:
    Jalan Rotowijayan, Kadipaten, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55132
  • Jam Buka:
    Senin - Kamis: pukul 08.30 - 13.30 WIB
    Jumat: pukul 08.30 - 12.30 WIB
    Sabtu dan Minggu: pukul 08.30 - 13.30 WIB
    Ekonomi dan Bisnis, S1, SWASTA, Teknik
  • Harga Tiket:
    Rp. 7.500,-

Samapi hari ini tahta pemerintahan Keraton Jogjakarat masih berjalan dengan baik, dan semunya itu sudah ditujukan untuk selalu menjaga budaya yang ada di dalam Keraton.

Yogyakarta memang istimewa, keberadaannya yang mampu bertahan melawan jaman yang membuat orang-orang berdecak kagum. Kota kaya seni budaya dengan kejayaan masalalunya ini seakan menjadi magnet yang menarik bagi wisatawan untuk datang dan datang lagi.

Daerah Istimewa Yogyakarta awalnya merupakan wilayah kesultanan ngayokyakarta hadiningrat, pendirinya adalah Raden Mas Sujana yang setelah dewasa bergelar Pangeran Mangkubumi. Sosok yang mewarisi darah prawijaya lima dari kerajaan majapahit dan panembahan senopati pendiri mataram Islam.


Regol Donopratopo merupakan gerbang penghubung masuk kompleks Kedhaton. Di muka gerbang terdapat sepasang arca raksasa Dwarapala yang dinamakan Cinkorobolo di sebelah timur dan Bolobuto disebelah barat.

Kedhaton merupakan tempat bertemunya Raja dengan semua pemangku Kraton. Dengan suasana bangunan joglo yang indah dan berupa ornamen ala Jawa Arab menghiasi di setiap tembok dan pilar. Halaman Kedhaton di rindangi oleh pepohonan Sawo kecil yang menambah suasana sakral jawa lebih jenuk dan menarik.

Abdi Dalem merupakan para penjaga (pekerja khusus) kraton. Di kompleks Kedhaton, mereka selalu menghadap ke arah Kedhaton dan tidak diperbolehkan membelakinya. Selalu menghadap Kedhaton merupakan salah satu cara untuk menghormati Rajanya. Sebab Kedhaton merupakan simbol Raja dan dinasti tempat beliau biasanya duduk.


Ternyata Kraton Yogyakarta memiliki peranan penting dalam melestarikan nilai-nilai tradisi dan budaya yang masih di junjung tinggi oleh masyarakatnya. Namun tidak banyak orang yang tau tentang mengenai awal berdirinya kraton Yogyakarta dan perjalannanya sampai saat ini.

Posisi tata letak geokrapis Yogyakarta sangat strategis, karena berlokasi tepat di tengah tengah antara Gunung Merapi dan Pantai Laut Lelatan. Berada di tengah-tengah antara Gunung dan lau merupakan likasi yang baik pada saat itu, karena kedua lokasi tersebut sama-sama sangat di perluka sehingga lokasinya dipiliah di antara keduanya.

Pada jaman dulu gunung itu merupakan tempat kayangan para dewa dan sedangkan pantai sebgai tempat raja lautan. Sehingga itulah dipakai titik tanda untuk mendirika ibukota kerajaan dan agar bisa selalu mendang, dan untuk mendekatkan ke Gunung Merapi di bangun lah sebuah tugu yang disebut Tugu Pal dan untuk menghadap ke pantai selatan dimangunlah Krapyak.

2. Museum Ullen Sentalu

  • Nama Tempat:
    Museum Ullen Sentalu
  • Alamat:
    Jl. Boyong No.KM 25, Kaliurang, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55582
  • Jam Buka:
    Selasa - Minggu: pk 08.30 - 15.15 (Senin tutup)
    Ekonomi dan Bisnis, S1, SWASTA, Teknik
  • Harga Tiket:
    Tur Adiluhung Mataram  :  Rp   50.000,-
    Tur Vorstenlanden      :  Rp 100.000,-

Kali ini kita akan membahas tentang museum yang ada di Seleman Yogyakarta, disana terdapat salah satu museum terbaik di indonesia, namanya museum adalah Museum Ullen Sentalu. Selain menikmati keindahan suasanannya, disana Anda bisa bisa memperkuat pengetahuan tentang seni dan budaya jawa khususnya dari jaman kerajaan mataram.

Sebagai cara untuk menyajikan beragam informasi sekitar seni dan budaya jawa yang ada dengan cara berbeda. ini lah Museum Ullen Sentalu yang terletak di kawasan Kaliurang Seleman Yogyakarta. Disini pengunjung akan disambut dengan rimbunnya pepohonan dan sejuknya udara yang ada dilereng Gunung Merapi.

Dan begitu saat masuk kedalam kawasan museum mata akan dimanjakan dengan keindahan arsitektur yang kental akan pilosopi masyarakat jawa. Salah satunya dengan letak bangunan yang berada di dalam garis imajiner, yang menghubungkan antara Gunung Merapi, Kraton Jogjakarta dan laut selatan.


Tak perlu khwahatir tersetat, para pemandu handal siap mengantar Anda berkeliling dan menjelaskan secara rinci sejarah yang ada di museum tersebut. Termasuk soal kisah dibalik ratusan koleksi seni dan budaya jawa peninggalan kerajaan mataram. Dan satu hal yang perlu dingat, pengunjung dilarang berfoto atau mengambil gambar dalam bentuk apapun.

Museum Ullen Sentalu terbagi atas beberapa ruangan, yang pertama ruang seni dan gamelan, konon seorang sultan harus mampu menciptakan karya seni. Raja kesultanan Jogjakarta sultan hamengkubuwono  ke-9 telah menciptakan sembilan tarian. Salah satunya merupakan tari menak, tarian yang bercerita tentang pertarungan dua putri berbeda eknis yang memperrebutkan seorang pangeran. Dan terdapat juga ruangan selanjutnya yang merupakan ruang pamer koleksi lukisan para tokoh besar di Dinasti Mataram.

Saat Anda berjalan di depan lukisan-lukisan yang terdapat di Museum Ullen Sentalu ini, Anda akan merasa seperti diawasi. Hal ini dikarenakan cara teknik melukis pada bagian mata di setiap tokoh di lukis dengan menggunakan teknik tiga dimensi, sehingga matanya terasa seperti mengikuti kemana saja pengunjung berada.


Di Museum Ullen Sentalu ini terdapat juga ruangan yang menampilkan beragam koleksi batik, sehingga pengunjung bisa melihat dengan jelas perbedaan karakter antara batik Jogjakarta dan bati Solo.

Museum Ullen Sentalu ini tak hanya mampu menumbuhkan kecintaan akan warisan budaya, akan tetapi hal lain yang mengikat dan elegan menjadikan museum ini sebagai salah satu museum terbaik di Indonesia. Yang tentunya wajib masuk dalam daftar tujuan wisata saat berkunjung ke Jogjakarta.

3. Museum Sejarah Benteng Vredeburg

  • Nama Tempat:
    Museum Sejarah Benteng Vredeburg
  • Alamat:
    Jl. Margo Mulyo No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55122
  • Jam Buka:
    Selasa - Kamis 07.30-16.00
    Jumat - Minggu 07.30-16.30
    Ekonomi dan Bisnis, S1, SWASTA, Teknik
  • Harga Tiket:
    Dewasa Rp 2.000,-
    Anak-anak Rp 1.000,-
    Asing Rp 10.000,-

Benteng Vredeburg adalah salah satu bangunan peninggalan kolonial Belanda di Yogyakarta, benteng ini sangat terkenal di Jogja karena memiliki nilai histori yang cukup panjang dan masih bertahan hingga saat ini. Benteng Vredeburg kini menjadi museum yang didalamnya terdapat beberapa karya seni, patung, bangunan dan berbagai macam senjata peninggalan jaman Belanda.

Sejarah mencatat benteng ini dibangun Belanda atas persetujuan Sri Sultan Hamengkubuono I pada tahun 1765, tanahnya milik pemerintahan Keraton Jogja tapi hak milik penggunaan benteng ini di kuasai oleh pihak Belanda.

Dan Belanda dengan siasat liciknya pada masa itu dengan mudah mengawasi pergerakan aktifitas Keraton dari benteng ini, dan setelah timbul perpecahan di antara kedua belah pihak, benteng ini menjadi pertahanan Belanda dengan dibangun parit-parit kecil mengelilingin seluruh sisi luar Benteng Vredeburg.


Pada mulanya benteng ini bernama Rustenburg yang dapat diartikan sebagai (Benteng Peristirahatan). Benteng Vredeburg terletak di Jl. Jend. A. Yani No 6, atau ujung selatan dari jl. Malioboro, lokasinya juga sangat dekat dengan Titik Nol (Nol Kilometer Kota Jogja).

Secara histori tercatat bangunan ini dari pertama berdiri sampai sekarang telah mengalami perubahan fungsi yaitu pada tahun 1760 – 1830 berfungsi sebagai benteng pertahanan, di tahun 1830 -1945 berfungsi sebagai markas militer Belanda sampai Jepang, lalu di tahun 1945 – 1977 sebagai markas militer RI.

Di dalam Museum Benteng ini terdapat beberapa bangunan administrasi bercorak khas bangunan Belanda dengan tembok yang tebal berwarna putih dan banyak menara penyangga. Karena Benteng ini dulunya menjadi saksi perjuangan rakyat Yogyakarta demi merebut kemerdekaan Indonesia, kini Benteng Vredeburg terkenal menjadi ikon Museum Khusus Perjuangan Nasional rakyat Jogja, dan menjadi wisata edukasi yang dipadu bumbu sejarah.


Benteng Vredeburg sendiri memiliki bentuk persegi dengan menara pos penjaga di setiap ujungnya, berdiri diatas tanah seluas 2100 meter membuat benteng ini terlihar besar saat memasukinya, suasana di dalam benteng sudah di tata sedemikian rupa untuk menarik perhatian para pengunjung, di halaman dalam benteng juga terdapat patung yang menggabarkan perjuangan rakyar Indonesia melawan Belanda.

Museum ini hanya tutup pada hari Senin dan saat tanggal merah atau hari libur nasional, jadi selain pada hari itu benteng ini selalu buka. Untuk biaya masuk, orang dewasa hanya dikenakan sebesar Rp.2000 dan anak-anak Rp.1000.

Dengan biaya masuk yang sangat murah kita bisa menikmati berbagai fasilitas seperti Perpustakaan, Ruang Pertunjukan, Ruang Seminar, Diskusi, Ruang Belajar Kelompok Hotspot gratis dan Mushola. selain menambah wawasan tentang sejarah kita juga bisa belajar sedit tentang budaya rakyat Yogyakarta disini.

4. Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala

  • Nama Tempat:
    Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala
  • Alamat:
    Jl. Raya Janti, Karang Janbe, Maguwoharjo, Depok, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta 55282
  • Jam Buka:
    Senin sampai Minggu jam 08.30-15.00
    Ekonomi dan Bisnis, S1, SWASTA, Teknik
  • Harga Tiket:
    Rp 3000 untuk perorangan dan Rp 2000 untuk rombongan minimal 30 orang

Dasar utama didirikannya museum pusat di lingkungan TNI AU adalah dengan dikeluarkanya surat keputusan dari Panglima TNI Angkatan Udara Nomor 491 pada tanggal 06 Agustus 1960 yang berisikan tentang Dokumentasi, Sejarah dan Museum TNI Angkata Udara.

Museum TNI AU ini diresmikan oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana Udara Rusmin Nuryadin pada tanggal 04 April 1969 pada saat itu sedang berkeduduka di makowilu V Tanah Abang Bukit, Jakarta.

Mengingat Kota Yogyakarta merupakan tempat lahir dan pusat perjuangan TNI AU pada periode 1945-1949 juga sebagai tempat penggodokan Karbol AAU, sehingga Museum AURI yang ada di Jakarta dipindahkan  ke Museum Ksatrian TNI AAU di pangkalan Adisucipto Yogyakarta pada bulan November tahun 1977. Setelah dipindahkan maka museum tersebut diresmikan sebgai Museum Pusat TNI AU Dirgantara Manda pada tanggal 29 Juli 1978.


Karena koleksi yang semakin bertambah, museum tersebut tidak sanggup untuk menampung koleksi sehingga museum tersebut di pindahkan ke Wonocatur yang merupakan gedung bersejarah pada saat penjajahan Belanda. Pada masa penjajahan gedung ini berfungsi sebagai pabrik gula dan juga sebagai Depo Logistik.


Saat ini koleksi Museum TNI AU sudah lebih dari 10.000 koleksi komponen alutsista dan 40 pesawat terbang dari negara Timur sapai Barat. Selain itu terdapat juga koleksi foto-foto, diorama-diorama, lukisan-lukisan, tanda-tanda kehormaan dan lain sebagainya yang tersusun dan tertata rapi sesuai dengan berdasarkan kronologi peristiwa.

Jika tertarik untuk mengunjungi Museum Pusat TNI AU tersebut Anda bisa langsung datang ke lokasi yang terletak di ujung perbatasan Kabupaten Bantul dengan Kabupaten Sleman atau lebih tepatya di komplek Pangkalan Udara TNI AU Adisucipto Yogyakarta. Lokasi tersebut tidak begitu jauh dari Kota Jogjakarta hanya sekitar 6 KM ke arah timur dari Kota Jogja.

5. Monumen Jogja Kembali (MONJALI)

  • Nama Tempat:
    Monumen Jogja Kembali (MONJALI)
  • Alamat:
    Jl. Ring Road Utara, Jongkang, Sariharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581
  • Jam Buka:
    08.00 - 16.00 WIB
    Ekonomi dan Bisnis, S1, SWASTA, Teknik
  • Harga Tiket:
    Dewasa Rp. 5000,-
    Warga Asing Rp. 7500,-

Monumen Jogja Kembali (MONJALI) merupakan salah satu tempat wisata sejarah yang ada di Yogyakarta. Monjali merupakan lambang kembalinya Pemerintahan Republik Indonesia yang menjadi bukti sejarah ditarik mundurnya pasukan Belanda dari daeroh Jogja pada tanggal 29 Juni 1949. Pada saat itu juga Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta dan pejabat lainnya kembali ke Yogyakarta pada tanggal 06 Juli 1949 dari pengungsian.

Bagunan ini selain berfungsi sebagai museum peninggalan kerajaan Yogyakarta juga terdapat beberapa obyek wisata yang dibuat  atau diciptakan oleh para pengelolah wisata monumen jogja kembali. Obyek wisata ini diciptakan untuk membangun daya tarik wisatawan untuk lebih menikmati fasilitas yang telah disediakan oleh pihak pengelolah museum monumen jogja kembali.

Apabila Anda tertarik untuk mengunjungi museum MONJALI ini dijamin tidak bakalan nyesal karena selain Anda dapat menikmati tempat wisatanya Anda juga akan mendapat banyak ilmu tentang berbagai macam informasi sejarang Yogyakarta dimasa lalu yang sangat berharga dan bermanfaat.


Bagi Anda pengunjung wisatawan monumen jogja kembali telah disediakan beberapa fasilitas yang dapat digunakan untuk lebih nyaman sewaktu berkunjung. Fasilitas yang tersedia seperti tempat parkir yang luas sehingga dapat menampung seluruh kendaraan pengunjung. Kemuadian  terdapat juga kolam kecil yang di hiasi berbagai macam jenis ikan yang dapat menambah daya tarik pengunjung.

Selain fasilitas tersebut ada juga fasilitas tambahan pada malam hari berupa taman pelangi yang begitu indah untuk semua kalangan. Tempat ini memang sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat bersantai baik untuk keluarga maupun para pemuda pemudi yang ingin menghabiskan malamnya dengan bersantai.


Untuk biaya tiket masuk ke dalam monumen dikenakan biaya sebesar Rp 50000 untuk orang dewasa dan untuk warga asing dikenakan biaya sebesar Rp 7500 sedangkan untuk pengunjung rombongan minimal 30 orang akan diberikan diskon tiket sebesar 10% dan untuk anak-anak TK diberikan diskon 50%dari harga normal.

Tempat ini beroperasi atau buka tepat jam 08.00 sapai 16.00 untuk museumnya sedangkan untuk taman pelanginya dimalam hari buka sampai jam 21.00. Dan khusus hari senin monumen jogja kembali ini libur atau tutup.

Posting Komentar

© Tourism Rank Indonesia. All rights reserved. Developed by Jago Desain