- Alamat:
Jl. Raya Matesih – Tawangmangu, Dusun Ngasinan, Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah - Jam Buka:
08:00 - 15:00 WIB
Hari Selasa Tutup - Harga Tiket:
Gratis
Situs Watu Kandang atau Situs Matesih menyimpan peninggalan purbakala berupa bebatuan, diyakini merupakan peninggalan zaman megalitikum.
Lokasinya berada di lereng Gunung Lawu sebelah barat, menyajikan pemandangan yang sejuk. Apalagi lokasinya yang berdekatan dengan area sawah.
Kata Watu Kandang merupakan gambaran dari bebatuannya, yakni membentuk pola menyerupai kandang. Dimana kata watu sendiri artinya ialah batu.
Bongkahan batunya tersebar tak karuan, hingga ada di tiga Desa yakni Desa Karangbangun, Desa Matesih, dan Desa Plosorejo.
Konon katanya Situs Watu Kandang ini merupakan situs terluas dan bervariasi jika dilihat dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 1968 hingga 1979.
Untuk kamu yang menyukai hal-hal prasejarah, Situs Watu Kandang merupakan lokasi wisata yang tepat apalagi suasana di sekitarnya yang sejuk. Berikut review lengkapnya.
Lokasi Situs Watu Kandang
Lokasi Situs Watu Kandang beralamat di Jl. Raya Matesih – Tawangmangu, Dusun Ngasinan, Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Rute Menuju Situs Watu Kandang
Rute menuju Situs Watu Kandang sangat mudah untuk dituju, karena lokasinya yang berada di pinggir jalan raya. Jika berangkat dari Solo akan menempuh waktu sekitar 40 menit.
Jika berangkat dari pusat kota Karanganyar dengan menuju Jl. Mataram, lalu belok kanan ke Jl. Lawu teruskan ke Jl. Alternatif Matesih. Belok kanan ke Jl. Karanganyar – Matesih, dan belok kiri ke Jl. Raya Matesih – Tawangmangu.
Lokasi Situs Watu Kandang berada di sebelah kiri, tepat dipinggir jalan raya. Aksesnya dapat dilalui oleh kendaraan jenis apapun.
Daya Tarik Situs Watu Kandang
1. Peninggalan Zaman Megalitikum
Situs Watu Kandang diperkirakan berasal dari zaman Megalitikum, dengan ditemukannya bebatuan atau biasa disebut Menhir dengan formasi yang beragam.
Zaman megalitikum atau zaman batu besar merupakan bagian dari periode prasejarah, yang ditandai dengan adanya media batu-batu besar yang berasal dari batuan alam.
Batu-batu yang ada di sekitar Situs Watu Kandang memiliki pola melingkar dan kotak, dimana pola tersebut menggambarkan kematian. Sehingga diperkirakan pada zaman megalitikum dulu kawasan di sekitar Situs Watu Kandang merupakan area pemakaman.
Pola batu di Situs Watu Kandang mengarah ke Bukit Bangun dan juga Gunung Lawu, sesuai dengan keyakinan Megalitikum bahwa gunung dan tempat yang tinggi dipercaya merupakan tempat roh orang yang sudah meninggal.
Di sekitar Situs Watu Kandang ditemukan watu dakon, watu kursen, watu wedok, dan fragmen keramik asing dari masa Dinasti Ming. Hingga diyakini Watu Kandang juga dimanfaatkan sebagai tempat pemujaan orang yang sudah meninggal sampai dengan akhir Kerajaan Majapahit.
Sejarah yang berkembang tentang Situs Watu Kandang berbeda antara yang berdasarkan hasil penelitian dengan mitos yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Konon katanya bebatuan yang ada saat ini berkisah dari para perompak yang hendak merampok wali, dengan karomah yang dimiliki para wali para perompak tersebut berubah menjadi batu. Maka dari itu posisi bebatuannya tersebar tak karuan.
Namun yang pasti, menhir di Situs Watu Kandang ini harus kita lestarikan bersama. Sebagai jejak sejarah yang pernah terjadi di Karanganyar, khususnya di Desa Matesih.
2. Eksplor Hingga Ke Area Sawah
Posisi Situs Watu Kandang berdampingan dengan area sawah, dan terlihat pula beberapa bebatuan yang ada di sekitar sawah dan berdampingan dengan padi atau tanaman lainnya.
Keberadaan bebatuan purbakala tersebut sama sekali tidak mengganggu para petani, justru mereka bangga dengan mengatakan bahwa ini adalah batu purbakala.
Jika dilihat secara seksama kondisinya mirip stonehenge yang ada di Inggris, hanya bedanya bebatuan di sekitar Situs Watu Kandang ini tidak terlalu tinggi. sekitar ratusan batu atau menhir yang ada di Situs Watu Kandang, dan kondisinya sangat terawat apalagi yang berada di area utama.
Dimana keadaan di sekitarnya sangat bersih, hingga kita pun nyaman ketika berkunjung ke Situs Watu Kandang ini. Tapi ingat ya, jangan sampai merusak jejak prasejarah dengan mencorat-coret atau bahkan merusaknya. Jadilah pengunjung yang budiman dengan ikut menjaganya.
Penutup
Meski tidak banyak ragam wisata yang dapat dilakukan, namun Situs Watu Kandang menarik untuk dikunjungi apalagi jika kamu haus akan ilmu sejarah.